Network  ID ( Identitas Jaringan) adalah sebuah alamat (network prefix) yang  dijadikan sebagai identitas dari suatu jaringan. Yang sering menjadi  masalah tentunya dalam menentukan Network ID tersebut. Permasalahan ini  sering ditemukan pada saat melakukan konfigurasi Routing. Baik itu  static routing maupun pada dynamic routing. Dimana pada perintah static  routing maupun dynamic routing diharuskan menyebutkan Network ID  (Network Prefix).
Kali  saya akan mengulas bagaimana cara menentukan Network ID, yang dianggap  oleh sebagian mahasiswa ini merupakan hal yang sulit. Padahal tidak!
Untuk menentukan Network ID rumus yang digunakan adalah :
Network ID = IP Address AND Subnet Mask
Contoh :
Sebuah  jaringan yang terdiri atas 4 buah PC masing-masing dengan alamat  192.168.3.2, 192.168.3.3, 192.168.3.4 dan 192.168.3.5 serta subnet mask  yang digunakan adalah subnet mask default kelas C yaitu 255.255.255.0,  maka Network ID nya adalah,
192.168.3.2 AND 255.255.255.0
192.168.3.3 AND 255.255.255.0
192.168.3.4 AND 255.255.255.0
192.168.3.5 AND 255.255.255.0
ke  empat alamat tersebut akan menghasilkan Network ID yang sama yaitu  192.168.3.0 , loh kok? Gimana bisa? ya tentu bisa, karena sebelum IP  Address dan Subnet mask tersebut di konversikan menjadi bilangan binari  32 bit yang di kelompokkan per delapan bit yang dipisahkan dengan titik.
misal untuk 192.168.3.4 AND 255.255.255.0 menjadi,
11000000.10101000.00000011.00000100 AND 11111111.11111111.11111111.00000000 hasilnya11000000.10101000.00000011.00000000 jika di konversikan ke decimal dotted menjadi 192.168.3.0
 
 
 

Post a Comment