Semakin hari perkembangan internet   semakin menakjubkan, tiap hari kita disuguhkan oleh berbagai macam   informasi, baik secara tertulis maupun secara visual, baik yang   bermanfaat maupun yang membawa mudharat. tinggal kita yang memilih dan   memilah informasi apa yang kita butuhkan.
Disamping itu dengan internet  kita bisa  melakukan berbagai macam hal mulai dari berkirim email,  browsing,  surfing, chatting, pokoknya banyak deh dan yang tak kalah  pentingnya  kita bisa terus ngeblog hue he he.
Posting kali ini, kita akan  membahas  Internet Protocol (IP), yaitu salah satu lapisan internet  referensi  model DoD (setaraf dengan OSI model) yang berfungsi  memberikan alamat  atau identitas logika sehingga  kita bisa berinternet  ria.
Disamping Internet Protocol (IP),  protocol-protocol lain yang berfungsi pada lapisan ini adalah :
- ARP (Address Resolution Protocol)
- RARP (Reverse Address Resolution Protocol)
- BOOTP (Bootstrap Protocol)
- DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
- ICMP (Internet Control Massage Protocol)
Oke deh .., mari kita lanjutkan  tentang  Internet Protocol (IP), protocol yang lain kita bahas di  posting  berikutnya aja yach …*minum air putih dulu* emm.
IP ini memberikan alamat atau  identitas  logika pada peralatan di jaringan komputer, dengan  menggunakan notasi  angka berjumlah 32 bit. IP address dikatakan alamat  logika karena dibuat  oleh perangkat lunak dan secara dinamis dapat  berubah jika peralatan  kita pindah ke jaringan lain. Jadi ada perbedaan  dengan Mac Address yang  diberikan secara permanent oleh vendor  pembuatnya pada saat peralatan  atau hardware tersebut dibuat.
IP memiliki tiga fungsi utama :
1.   Servis yang tidak bergaransi  (connectionless oriented)
2.   Pemecahan (Fragmentation) dan  penyatuan paket.
3.   Fungsi routing (meneruskan paket).
Saat ini yang banyak dipakai  adalah IPv4  (IP version 4) yang tidak banyak mengalami perubahan sejak  RFC 791  dipublikasikan pada tahun 1991. IPv4 telah terbukti tangguh,  mudah di  implementasikan dan berperan dalam membesarkan internetwork  yang kecil  menjadi internet yang global seperti sekarang ini.
Sayangnya, dalam desain awalnya ada  beberapa hal yang tidak diantisipasi dan kini justru menjadi  kelemahannya, yaitu :
1.   Pertumbuhan internet yang  sangat  cepat (termasuk perkembangan blog) *blognya bang andi hue he*  yang  mengakibatkan hampir habisnya alamat IPv4.
2.   Router yang menangani  backbone  internet kini harus menangani routing tables yang sangat  besarakibat  pertumbuhan internet yang sangat cepat.
3.   Kebutuhan untuk konfigurasi yang  lebih mudah.
4.   Security pada IP level.
5.   Support yang lebih baik untuk  pengiriman data yang secara real-time.
Untuk mengatasi masalah-masalah  ini,  Internet Engineering Task Force (IETF) membangun sebuah protocol  dan  standar yang disebut sebagai IP-The Next Generation (IPng). IPng  inilah  yang dikenal sebagai IPv6 (IP version 6). IPv6 sengaja dirancang  untuk  meminimalkan dampak terhadap protocol layer dibawah dan  diatasnya dengan  menghindari penambahan fitur baru secara acak.
Space IPv6 dan syntaxnya
Perbedaan yang paling jelas dan  sangat  mendasar antara IPv4 dan IPv6 adalah jumlah pengalamatannya yang  jauh  lebih besar. IPv4 terdiri dari 32 bit, sedangkan IPv6 terdiri  dari 128  bit. 32 bit dapat digunakan untuk mengalamatkan 232  (4.294.967.296) alamat, sedangkan 128 bit  dapat digunakan untuk  memberikan alamat sebesar 2128 (340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456)*gubrakkk  banyak amat* hue he he.
Alamat pada IPv4   direpresentasikan dalam format decimal bertitik. Dari 32 bit yang ada,   dilakukan pemotongan menjadi 4 blok sama besar, masing-masing terdiri   dari 8 bit dan dipisahkan oleh titik (.).
Contoh IPv4 :
Binernya :
11000000101010000000000100000001
Setelah dibagi 4 blok yang sama  besar menjadi :
11000000. 10101000. 00000001. 00000001
Desimalnya :
192.168.1.1
Alamat pada IPv6   direpresentasikan dalam format heksa decimal bertitik. Dari 128 bit  yang  ada, dilakukan pemotongan menjadi 8 blok sama besar, masing-masing   terdiri dari 16 bit dan dipisahkan oleh titik dua (:).
Binernya :
0010000111011010000000001101001100000000000000000010111100111011
0000001010101010000000001111111111111110001010001001110001011010
Setelah dibagi 8 menjadi :
0010000111011010 :  0000000011010011 : 0000000000000000 : 0010111100111011
0000001010101010 :  0000000011111111 : 1111111000101000 : 1001110001011010
Heksa Desimalnya :
21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A
Alamat  pada IPv6 dapat  disederhanakan  dengan menghilangkanangka 0 yang berada didepan.  Walaupun demikian,  setiap blok harus memiliki minimal 1 digit. Setelah  disederhanakan, maka  alamat IPv6 tersebut diatas akan menjadi :
21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A
Disamping itu, alamat IPv6 dapat  disederhanakan dengan melakukan ZERO COMPRESSION, yaitu  suatu metode menghilangkan 0 jika terdapat deretan 0 yang panjang per  16 bit (catatan penting: harus berderet dabn harus per 16 bit).  Deretan 0 yang panjang ini kemudian diganti dengan symbol “::”.
Contoh :
1. FE80:0:0:0:2AA:FF:FE9A:4CA2  menjadi  FE80:: 2AA:FF:FE9A:4CA2
2. FF02:0:0:0:0:0:0:2   menjadi  FF02::2
3. FF02:30:0:0:0:0:0:5   menjadi  FF02:30::5
 
 
 

Post a Comment